Sejarah Masjid

Masjid Baitul Jabbar adalah masjid yang didirikan diatas Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial, sesuai izin dari Bupati Bekasi  (saat itu) Bapak H. Suko Martoni dalam Surat No. 451.2/47/Pem.Um per tanggal 23-Agustus-1993, di dalam komplek Jatibening Estate atas swadaya warga Jatibening Estate. Pembangunan dimulai tahun 1994, dan masjid mulai difungsikan sebagai tempat sholat pada awal 1995. Pembangunan masjid dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan ketersediaan dana pembangunan yang 100% didapat dari para donatur.

Pada awal berdirinya Masjid ini bernama MASJID AL-JABBAAR, dan pada tahun 2008 atas masukan dari Uztad yang ahli dalam tata bahasa Arab, bahwa penggunaan nama Al-Jabbar kurang tepat, yang benar adalah : MASJID BAITUL JABBAAR. Penggunaan kata Jabbar diambil dari salah satu Asmaul Husna.

Saat ini DKM terus melakukan langkah-langkah perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan masjid, baik dari segi infrastruktur bangunan masjid, agar jamaah lebih nyaman beribadah, maupun dari segi program-program Ibadah dan Sosial lainnya.

Masjid Baitul Jabbaar menerapkan sistem Netralitas Masjid dalam kegiatan peribadatannya. Artinya Masjid Baitul Jabbaar TIDAK berafiasi pada satu Ormas , atau satu Faham, atau satu Aliran, dan atau satu Kelompok manapun. Takmir Masjid (Dewan Kemakmuran Masjid) resmi disyahkan oleh DMI Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, dan dalam menjalankan kegiatan peribadatannya DKM berada dalam koordinasi dan pengawasan DMI.

InshaaAllah Masjid Baitul Jabbar bertambah makmur serta menjadikan pusat pengembangan Islam diwilayah Jatibening Estate dan sekitarnya.

Legalitas

• Nomor ID Nasional Masjid dari Kemenag : 01.4.13.22.08.00010
• SK Organisasi DKM dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Pondok Gede Nomor : 010./PC.DMI-PG/SK-DKM-BJ/XI/2023

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Periode 2023- 2028 
Sesuai SK Dewan Masjid Indonesia – Kecamatan Pondok Gede Nomor : 0010/PC.DMI/SK-DKM-BJ/XI/2023

Secara lengkap, Masjid Baitul Jabbaar melakukan kegiatan yang bersifat menyeluruh baik kegiatan keagamaan dan kegiatan penunjang untuk kemaslahatan umat, diantaranya sebagai berikut

Kegiatan Bidang Dakwah 

Meliputi kajian ilmu di bidang agama dan kajian ilmiah yang dilaksanakan secara rutin. daftar lengkap lihat table meliputi :

1. 1. Kajian Rutin Dhuha setiap pekan
   2. Kajian Rutin Annisa 4 X per pekan
   3. Kajian Rutin Tafsir Quran setiap Bada Sholat Subuh

Kegiatan Bidang Pendidikan

1. 1. Pembelajaran Al-Quran Anak-anak (4 X per pekan)
   2. Pembelajaran Al-Quran Remaja
   3. Tahsinul Quran Wanita Dewasa
   4. Tahsinul Quran Pria Dewasa
   5. Pendidikan Mubaligh / Mubalighoh untuk Yatim / Piatu dan Dhuafa sampai jenjang pendidikan tingkat S1 bidang ilmu agama.

Kegiatan Bidang Kesehatan

1. 1. Pengobatan gratis untuk masyarakat tidak mampu di wilayah Jatibening Estate dan sekitarnya, didukung oleh tenaga medis profesional yang memiliki misi untuk kegiatan amal.
   2. Mengadakan kegiatan donor darah dilakukan setiap 3 bulan, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta.
   3. Menyediakan Ambulance Pasien Gratis untuk pengantaran daerah Bekasi

Kegiatan Bidang Pelayanan Kematian

1. 1. Menyediakan tenaga terlatih untuk perawatan jenazah.
   2. Menyediakan fasilitas ambulan untuk pengantaran jenazah.

Kegiatan Bidang Sosial

1. 1. Memberikan Beras kepada 200 KK melalui ATM Beras setiap pekan
   2. Membantu biaya hidup para lansia tidak mampu.
   3. Membantu biaya pendidikan anak Yatim/Piatu dan Dhuafa.
   4. Melakukan khitan massal untuk masyarakat tidak mampu.
   5. Membantu korban bencana alam.

JADWAL KEGIATAN KEAGAMAAN MINGGUAN